KOTA BANDUNG – Graha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipatiukur. KPU Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Debat Publik Perdana Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Acara ditampilkan live di beberapa lembaga penyiaran dan channel media sosial yang diharapkan mampu menjangkau seluruh calon pemilih Jawa Barat. Acara debat berlangsung selama 120 menit, dimulai pukul 19.30 WIB, Senin (11/11).
Empat paslon peserta debat hadir bersama masing-masing pendukungnya, perwakilan dari Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) Jawa Barat turut hadir mendukung paslon 04, Dedi – Erwan. Hadir tepat waktu dalam acara, Jajaran Komisioner Jawa Barat, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, anggota dan jajaran KPU Jawa Barat, Forkomindo dan jajaran SKPD, Tim Perumus dan Panelis, Pimpinan Partai Politik, Bawaslu Jawa Barat, Komisioner KPU Jawa Barat sebelumnya, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, teman-teman istimewa penyandang disabilitas, juga awak media. Diluar gedung, para pendukung ke-4 paslon memenuhi area yang sudah disediakan.
Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni, S.Pt.,M.M., membuka acara dengan sambutannya. “Atas nama KPU Jawa Barat, saya haturkan ribuan terima kasih atas kerja sama dan sinergi yang telah dibangun pada saat pelaksanaan PEMILU 2024. Dengan besarnya jumlah pemilih di Jawa Barat, kami sangat sadar pelaksanaan PILKADA tidaklah mungkin bisa dilaksanakan tanpa sinergi dan bantuan dari seluruh stack holder di Jawa Barat,” ucap Ummi, “Atas nama KPU Provinsi Jawa Barat, kami mengajak kampir 36 juta pemilih di Jawa Barat untuk dating ke TPS pada 27 November 2024. Kami memohon maaf apabila dalam terselenggaranya debat kali ini ada kekurangan ada ketidaksempurnaan, ada kesalahan yang disengaja ataupun tidak disengaja yang dilakukan oleh kami,” sambungnya.
Mengacu kepada uraian Ummi, pemilih di Jawa Barat terhitung sejak 22 September 2024 sebanyak 35.960.925 pemilih yang tersebar di 27 Kota dan Kabupaten Provinsi Jawa Barat. Sejumlah 627 PPK tersebar di seluruh Kecamatan, sejumlah 5957 PPS, 74 ribu TPS, dan hampIr 600 ribu petugas PPS sudah dilantik.
Tim Panelis mengusung tema ‘Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global’ untuk debat perdana ini. Kurun waktu 120 menit, ke-4 paslon diberikan 7 subtema debat dengan uraian pertanyaan yang disusun Tim Panelis yang terbagi dalam 6 segmen. Tujuh subtema tersebut mengenai Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan dan Anak, serta Pendidikan Inklusif dan Berkualitas.
Menit perkenalan masing-masing paslon. Dedi Mulyadi tanpa bantuan teks dilengkapi uniform formal dan jambul khas Semar, menghindari introduce latar belakang pendidikan dan pengaruh tokoh. Selama 120 detik, Dedi mengurai kalimat disertai filosofi dan peribahasa Sunda untuk mewujudkan Jawa Barat Istimewa, perkenalan yang tentunya mengarah kepada calon pemilih agar memercayakan Jawa Barat kepada Dedi – Erwan.
60 detik pertama. Dedi berujar, “Tanah Sunda tanah JABAR adalah tanah yang diciptakan Tuhan saat tersenyum. Tanah ini memiliki karakter subur, makmur, gemah, ripah, repéh, rapih. Tetapi seluruh dimensi yang dimiliki oleh tanah Jawa Barat ini tak akan mencapai derajat kemuliaan manakala tidak dikelola secara istimewa. Maka visi pembangunan masyarakat Jawa Barat adalah meletakan kerangka dasar bahwa tanah Jawa Barat adalah tanah yang harus dimuliakan oleh pemimpin dan rakyatnya. Ada 4 kerangka dasar yang akan kami kembangkan dalam membangun Jawa Barat, yaitu ‘visi papat kalima tunggal’ sebagai wujud filosofi dasar kesundaan dan filosofi pembangunan kekinian.”
60 detik kemudian, Dedi menyambung visi, “Yang pertama adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan mengintegrasikan kualitas pendidikan dari mulai TK sampai perguruan tinggi dengan kerangka tujuan mewujudkan manusia panca waluya, yaitu manusianya cageur, bageur, bener, pinter, jeung siger. Miindung ka waktu mibapa ka jaman, midah cai midah tampian. Yang kedua adalah meningkatkan kerangka ekonomi yang memiliki nilai-nilai investasi dan keadilan, mendorong ekonomi kerakyatan yang membangun ekosistem perdesaan dan perkotaan. Yang ketiga adalah postur birokrasi yang kuat yang berfungsi melayani dan produktif. Yang keempat, meningkatkan infrastruktur yang terintegrasi dari mulai desa sampai kota sehingga terhindar dari disparitas pembangunan antara utara dan selatan, desa dan kota, yang pada akhirnya pembangunan ini bisa mewujudkan masyarakat yang gemah, ripah, repéh, rapih. Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak, tidak pagirang-girang tampian.”
Menit introduce sudah bisa memerlihatkan kemampuan public speaking ke-4 paslon, hal ini disertai sambutan komentar live dari berbagai media sosial yang cenderung menyatakan dukungan kepada paslon nomer urut 4, Dedi – Erwan.
Satu persatu subtema yang terbagi dalam 6 segmen berlangsung. Debat publik perdana ini kurang memenuhi esensi debat semestinya. Sejak awal hingga akhir tidak menonjolkan ritme debat yang harusnya saling beradu ide dan gagasan disertai saling menyanggah ide dan gagasan tersebut dengan keunggulan visi misi masing-masing paslon. Terkesan debat damai, bahkan beberapa kali antar paslon saling setuju pada gagasan lawan searah dengan banyaknya gagasan yang hampir mirip dari ke-4 paslon. Sehingga dampak debat ini menguntungkan bagi pihak paslon 04, Dedi – Erwan, yang sejak awal sudah mengantongi posisi puncak survei publik, angka yang akan sulit dikejar 3 paslon lainnya.
Menit 9:54, paslon nomer urut 03, Syaikhu – Ilham, dipersilahkan mengambil indikator yang ditujukan untuk paslon nomer urut 04 dengan 11 partai pengusung termasuk Partai GERINDRA, Dedi – Erwan. Tertulis tema pengembangan digital talent. Kesalahan komunikasi dari paslon 03 dipastikan meningkatkan elektabilitas paslon 04, Dedi mampu menjawab dengan sangat baik, termasuk merespon kembali umpan balik Syaikhu.
“Talenta digital adalah sebuah bakat bagi seluruh warga Indonesia, terutama generasi chat, untuk mengembangkan dirinya di arena digital. Tetapi seluruh bakat itu akan menjadi kontra produktif manakala tidak terkelola dengan baik. Karena aspek digital memiliki efek bukan hanya positif tetapi negatif, misalnya judi online yang berkembang saat ini. Untuk itu, mereka harus terdidik terarahkan pada aspek-aspek yang produktif. Seluruh aspek produktif itu harus didasarkan pada produktifitas publik yang berkembang, sehingga talen digital harus link and match antara produktifitas publik dan pengembangan bakat di bidang digital. Ini adalah orientasi untuk membangun Jawa Barat ke depan,” respon Dedi.
Closing statement paslon 04, Dedi – Erwan. “Selama ini saya berjalan, saya menemui rakyat yang bayinya ditahan di rumah sakit. Saya menemui seorang ibu yang menangis karena elpijinya disita oleh rentenir. Saya menemui orang rumah yang roboh, saya menemui petani yang kekeringan karena tidak memiliki jaringan irigasi. Saya menemui kapal yang tidak bisa bersandar karena muaranya mengalami pendangkalan, saya mengalami jeritan orang yang ijasahnya ditahan di sekolah karena tak mampu bayar uang bangunan. Seluruh problem itu adalah problem yang ditemui saya dalam setiap hari. Untuk itu penyelesaian seluruh problem Jawa Barat diselesaikan oleh pribadi saya adalah tidak mungkin, maka menjadi Gubernur ddan saudara Erwan menjadi Wakil Gubernur adalah cara terbaik untuk seluruh problem derita rakyat Jawa Barat yang selama ini saya temukan dalam setiap waktu. Bukan hanya nanti setelah jadi Gubernur, sebelum jadi Gubernur setiap hari saya menyelesaikan seluruh problem itu. Untuk itu, Jawa Barat Istimewa adalah jawaban untuk wakil seluruh rakyat Jawa Barat,” tutup Dedi.
Masih terjadwal 2 kali sesi Debat Publik Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan diselenggarakan oleh KPU Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Bogor, diharapkan debat sesi selanjutnya bermuatan esensi debat yang lebih maksimal. Sebagai partai pengusung, Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) Jawa Barat optimis debat yang diselenggarakan semakin meningkatkan elektabilitas dan kemenangan paslon 04, untuk Dedi – Erwan.(rm)
Penulis: Ratih Maryam, S.S —– Foto: H. Erwan Setiawan, S.E
Leave a Reply