KARAWANG — Rabu, (30/07/2025). Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Gerindra, Dea Eka Rizaldi, S.H., serap aspirasi petani dalam agenda Reses Masa Sidang III Tahun 2025 yang digelar di Desa Cibadak, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang.
Pupuk TSP Hilang dari Pasaran, Petani Resah
Dalam dialog reses bersama Kang Dea, perwakilan petani ungkapkan keresahan atas hilangnya pupuk TSP (Triple Super Phosphate) jenis 26 dan 36 dari pasaran, sementara pupuk tersebut dapat menguatkan batang padi agar tahan dari serangan hama.
Selain itu, petani juga menyampaikan mahalnya harga obat-obatan pertanian yang diperlukan tanaman padi masa terbentuk malai (beukah). Harga melambung hingga Rp. 400.000,- per botol, sangat membebani petani kecil.
Dea Eka: Pupuk Masalah Nasional, Akan Diperjuangkan
Menanggapi keresahan para petani, Kang Dea tegas akan sampaikan aspirasi petani Karawang tersebut ke pihak yang berwenang, termasuk kepada Wakil Menteri Pertanian. Ia juga akan mendorong Dinas Pertanian Provinsi Jabar agar segera merealisasikan program pengendalian hama secara konkret.
“Masalah pupuk memang kebijakan nasional, tapi saya akan sampaikan agar TSP bisa diadakan kembali. Hama sundep harus segera ditangani,” tambahnya.
Dea Eka: Karawang Harus Jadi Prioritas Pengendalian Hama
Kang Dea menyoroti bahwa pengendalian hama sebenarnya sudah menjadi bagian dari program Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, namun hingga kini belum terlihat dampaknya secara nyata bagi petani di wilayah produktif seperti Karawang.
“Saya akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pertanian Jabar, karena daerah utara seperti Karawang, Indramayu, Subang, dan Majalengka merupakan lumbung padi dengan produktivitas tertinggi di Jawa Barat,” tegasnya.
Legislator Gerindra ini berharap pemerintah segera turun tangan dan memberi bantuan langsung kepada petani dalam bentuk penyediaan obat hama bersubsidi, serta pengadaan kembali pupuk TSP yang sangat vital.
Leave a Reply