BOGOR — Dalam rangka Reses Masa Sidang III Tahun 2024–2025, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jabar, Hj. Prasetyawati, M.M., mengajak masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan dari rumah melalui program Buruan Mandiri Pangan. Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, dan mendapat antusiasme dari warga.
Program Buruan Mandiri Pangan digagas sebagai upaya untuk memperkuat kemandirian pangan dan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis lingkungan.
Dalam paparannya, Prasetyawati — yang akrab disapa Ibu Pras — menjelaskan bahwa program ini mendorong pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam kebutuhan dapur seperti cabai, tomat, kangkung, dan sayuran lainnya.
“Kita ajarkan dari nol — mulai dari membuat media tanam, pupuk kompos dari limbah organik, sampai beternak ayam dan ikan. Ini membentuk ekosistem kecil yang bisa menopang kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.
Politisi sekaligus Ketua Fraksi Partai Gerindra ini juga menyoroti pentingnya edukasi pengelolaan sampah mandiri. Masyarakat didorong untuk memilah sampah organik dan anorganik agar bisa mengurangi beban TPA Galuga yang kini sudah melebihi kapasitas.
“Sampah basah bisa jadi kompos, sampah kering bisa dijual. Kalau ini jadi kebiasaan, sampah berkurang dan warga pun bisa mendapatkan nilai ekonomi,” tambahnya.
Menurutnya, ketahanan pangan keluarga adalah solusi nyata untuk menghadapi tekanan ekonomi saat ini. Dengan memanfaatkan hasil kebun sendiri, keluarga bisa tetap bertahan meskipun kondisi keuangan sedang sulit.
“Kalau kita punya telur, sayur, dan bumbu dari kebun sendiri, meskipun uang sedang tidak ada, tetap bisa makan. Ini nilai penting yang ingin kami tanamkan,” tegasnya.
Melalui program ini, Prasetyawati berharap masyarakat Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bogor, bisa hidup lebih mandiri, sadar lingkungan, dan ikut berkontribusi dalam menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan.
Leave a Reply