BANDUNG — Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra, Andhika Surya Gumilar, S.T., menegaskan bahwa hakikat kemerdekaan Indonesia tidak hanya diukur dari usia bangsa, melainkan juga dari bagaimana negara menjamin pendidikan dan gizi rakyatnya.
Menurut Andhika, arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan HUT ke-80 RI sejalan dengan cita-cita kemerdekaan sejati. Salah satu wujud nyatanya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta pembangunan Sekolah Rakyat sebagai prioritas utama pemerintah.
“Ketika seorang anak tidak lagi berangkat sekolah dalam keadaan lapar, ketika pendidikan bisa diakses tanpa memandang status ekonomi, di situlah kemerdekaan benar-benar terasa,” ujar Andhika.
Presiden Prabowo dalam pidatonya menekankan bahwa program MBG bukan hanya bantuan sosial, melainkan pondasi untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif. Bahkan, menurut PBB, MBG adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan sebuah bangsa.
Andhika menilai kutipan tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah menjadikan pendidikan dan gizi rakyat sebagai strategi jangka panjang pembangunan kualitas manusia Indonesia. Ia juga menekankan bahwa Presiden Prabowo berani menegaskan kembali amanat Pasal 33 UUD 1945 dalam kebijakan ekonomi dan sosial, agar program yang dijalankan benar-benar berdampak nyata.
“Pidato Presiden sangat tegas. Negara harus hadir untuk melindungi hajat hidup rakyat, termasuk hak anak untuk tumbuh sehat dan cerdas,” jelas Andhika.
Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar, Andhika mendorong Jawa Barat untuk menjadi pelopor dalam menjalankan agenda pendidikan dan gizi rakyat. Ia mengajak pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat bersama-sama memastikan visi Presiden Prabowo benar-benar terimplementasi.
“Kalau rakyat kecil bisa tersenyum karena anaknya sehat dan bersekolah dengan layak, maka kemerdekaan untuk seluruh masyarakat akan semakin terasa,” pungkas Andhika.
Leave a Reply