KABUPATEN BEKASI – Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Syahrir, S.E., M.Ipol., terus aktif menyerap aspirasi masyarakat sekaligus sosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa. Kali ini, sosialisasi digelar di dua titik, yakni Kampung Cikarang Jati RT01/RW03, Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, serta Perumahan Puri Lestari Blok F RT06/RW018, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bekasi, Ahad (14/9/2025).
Dalam kesempatan itu, Syahrir menegaskan bahwa kesehatan jiwa merupakan hak setiap orang sebagaimana diamanatkan UUD 1945. “Perda ini bertujuan untuk menjamin setiap orang memperoleh derajat kesehatan jiwa yang tinggi sehingga dapat hidup produktif dan berkualitas,” jelas anggota Komisi I DPRD Jabar tersebut.
Syahrir: Pentingnya Kesehatan Jiwa
Syahrir memaparkan, prevalensi penderita gangguan jiwa di Jawa Barat masih cukup tinggi, yakni 3,3 persen. Bahkan, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi depresi pada kelompok usia Gen-Z (15–24 tahun) mencapai 2 persen, tertinggi dibanding kelompok usia lainnya. Faktor ekonomi, tekanan kerja, hingga masalah sosial kerap menjadi pemicu utama.
“Karenanya, diperlukan kesadaran bersama untuk menjaga kesehatan jiwa. Pepatah Latin Mens Sana In Corpore Sano mengajarkan bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Aktivitas fisik yang teratur mampu menekan stres dan meningkatkan mood,” ujarnya.
Dukungan untuk Kegiatan Positif Masyarakat
Selain sosialisasi, Syahrir juga mengapresiasi aktivitas positif warga, mulai dari remaja, PKK, hingga majelis taklim ibu-ibu. Ia memberikan dukungan berupa bantuan seragam serta sound system untuk menunjang kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat. “Kegiatan ini patut diapresiasi karena mampu mempererat kebersamaan di tengah masyarakat,” kata politisi Partai Gerindra tersebut.
Gen-Z dan Indonesia Emas 2045
Dalam dialog dengan pemuda, Syahrir menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, khususnya bagi generasi muda. Ia mendorong Gen-Z di Kabupaten Bekasi aktif mengembangkan keterampilan digital, mulai dari desain grafis, pengembangan aplikasi, hingga literasi keuangan digital.
“Pemuda adalah motor pembangunan. Dengan bekal keterampilan, kreativitas, dan kepemimpinan, mereka dapat menciptakan tenaga kerja yang produktif, berdaya saing, dan siap menghadapi era industri 4.0. Inilah kontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Melalui sosialisasi Perda Kesehatan Jiwa dan dorongan kepada pemuda, Syahrir berharap masyarakat Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Bekasi, semakin peduli terhadap kesehatan mental sekaligus siap menghadapi tantangan masa depan.
Leave a Reply